Monday, January 29, 2007

Named-Based Virtual Host

Metode yang digunakan oleh web server seperti Apache Web Server untuk me-manage hosting lebih dari 1 nama domain disebuah server, ini lah definisi umum dari virtual host.

Ada 2 metode utama yang dipakai oleh web server dalam kerangka virtualisasi host ini, yaitu named-based & ip-based.

Named-Based method adalah metode yang menggunakan banyak host name untuk sebuah ip address, syarat penggunaan metode Named-Based ini adalah DNS atau Domain Name Server sebuah server harus berjalan dengan baik. Sementara IP-Based adalah metode yang mengarahkan setiap situs (nama domain) ke 1 IP address yang unik, syaratnya webserver harus mempunyai banyak physical network interfaces (Network Card) atau harus diimplementasikan virtual network interface atau multiple IP address di 1 physical network interface. Selengkapnya mengenai ini bisa dilihat di http://httpd.apache.org/docs/1.3/vhosts/

Keduanya cukup populer didunia per-server-an di internet. Bagaimana mengimplemntasikan metode Named-Based Virtual Host? berikut bahasannya:
  1. Untuk kemudahan administrasi, sebaiknya dibuat sebuah file baru dengan nama vhost.conf atau apa saja terserah anda.
  2. Arahakan Web Server (dalam contoh ini Apache Web Server) untuk membaca vhost.conf nya melalui modifikasi di httpd.conf nya (biasanya dibagian paling bawah dari httpd.conf).
  3. Jika dirasa ribet, udah modif saja httpd.conf untuk menambahkan virtual host nya!
  4. Buat satu file log untuk setiap domain yang akan ditambahkan di virtual host anda,misal untuk domain 12345.com, lognya adalah 12345.log untuk domain 6789.net lognya adalah 6789.log, dst.
  5. Buka file httpd.conf atau vhost.conf nya kemudian isikan code berikut:
    1. Konfigurasi untuk IP server:



    2. Konfigurasi Untuk Domain Pertama:



      Catatan: semua nama domain yang ditulis di Server Name & Server Alias harus diarahkan ke Name Server (NS) yang dimiliki oleh Server anda.

    3. Konfigurasi Untuk Sub Domian Pertama Di Nama Domain Pertama:



    4. Konfigurasi Untuk Domain Kedua:



      Catatan: semua nama domain yang ditulis di Server Name & Server Alias harus diarahkan ke Name Server (NS) yang dimiliki oleh Server anda.

    5. Dan selajutnya.

Friday, January 19, 2007

RSS

Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/RSS, RSS adalah sebuah file berformat XML untuk sindikasi yang telah digunakan (diantaranya dan kebanyakan) situs web berita dan weblog. Singkatan ini biasanya mengarah ke beberapa protokol:
  1. Rich Site Summary (RSS 0.91)
  2. RDF Site Summary (RSS 0.9 and 1.0)
  3. Really Simple Syndication (RSS 2.0)

Teknologi yang dibangun dengan RSS mengijinkan kita untuk berlangganan kepada situs web yang menyediakan umpan (feed) RSS, biasanya situs web yang isinya selalu diganti secara reguler (dinamik).

Untuk memanfaatkan teknologi ini kita membutuhkan layanan pengumpul. Pengumpul bisa dibayangkan sebagai kotak surat pribadi. Kita kemudian dapat mendaftar ke situs yang ingin kita tahu perubahannya. Namun, berbeda dengan langganan koran atau majalah, untuk berlangganan RSS tidak diperlukan biaya, alias gratis! Tapi, kita biasanya hanya mendapatkan satu baris (judul artikel) atau sebuah pengantar (abstark artikel) dari isi situs berikut alamat terkait untuk membaca isi lengkap artikelnya (link), sehingga ketika kita ingin membaca detail artikelnya, kita akan diarahkan pada web yang menyediakan feed tersebut.

Dari sisi penyedia feed, ini merupakan sarana mempromosikan web secara efektif, tapi kadang dari sisi web yang berlangganan, ada keinginan untuk menampilkan detail artikelnya diweb milik dia sendiri tanpa harus masuk ke web yang menyediakan feed tersebut (pencurian arikel melalui feed! hehehehehe...........ilegal engga ya?)

Bagaimana membuat feed yang baik & bagaimana cara untuk mengakali agar kita bisa menampilkan artikel sekaligus detail artikel nya di web kita? Berikut bahasannya:

  1. Membuat Feed
    Terdapat banyak sekali referensi yang bisa diambil ketika kita akan membuat sebuah feed, salahsatunya adalah http://feedvalidator.org/docs/.
    Pertama yang harus dilakukan ketika membuat sebuah feed adalah mendefinisikan header dari file feed yang akan kita buat, biasanya:



    Setelah itu kita definisikan tipe/versi & refence RSS feed yang akan kita buat, biasanya:


  2. Kemudian kita define bagian content dari RSS feed kita:



    Kemudian kita define item - item yang akan menjadi bagian di RSS kita:



    Perlu diperhatikan bahwa bagian "content:encoded" tidak akan ditampilkan dihalaman feed kita, tetapi nilainya bisa diambil oleh siapapun juga yang berlangganan.

    Selanjutnya kita tinggal menutup bagian content & feed yang kita buat:



    Selengkapnya feed diatas adalah:



  3. Jangan lupa untuk melakukan pengecekan apakah feed yang kita buat sudah benar & sesuai dengan kaidah RSS atau belum, carana adalah dengan masuk ke situs http://feedvalidator.org/ dan kemudian meng-copy-paste URL feed yang kita buat dan klik tombol VALIDATE, selanjutnya jika resultnya adalah "Congratulations! This is a valid RSS feed." maka artinya feed kita sudah baik & akan bisa dibaca oleh berbagai macam feed reader yang ada, tetapi jika ditemui beberapa error, maka lakukan perbaikan sesuai dengan HELP yang ada disana.
  4. Berlangganan/Mengambil Feed (dan menempatkannya disitus kita seolah milik kita)

    Pertama, silahkan download feed reader yang dibuat dengan PHP dari http://magpierss.sourceforge.net/, kemudian buat sebuah file PHP yang isinya:



    Kemudian eksekusi lewat browser, jika nilai dari variabel yang kita ingin tampilkan keluar di browser, maka artnya code kita sudah benar.

    Selanjutnya, kita bisa menampilkan judul, abstrak & link ke web feed tersebut atau kita juga bisa melakukan pencurian artikel dan menempatkannya disitus kita seolah milik kita, dengan cara:

    1. Buat sebuah database & sebuah tabel di web kita yang nantinya akan menampung data - data yang berhasil kita ambil lewat feed reader kita diatas.
    2. Input data - data yang berhasil kita ambil kedalam database ini (bisa memakai cronjob dengan mengabaikan artikel yang sudah pernah diinput (menghindari penginputan data untuk artikel - artikel yang sama), ataupun secara manual dengan cara meng-input tiap kali file yang menampilkan data - data ini dieksekusi)
    3. Kemudian tampilkan data - data tersebut disitus kita (kecuali data link nya tentunya atau sebaiknya tetap tampilkan data link tersebut tapi jadikan data link nya sebagai reference saja, agar kita tidak dibilang mencuri artikel! hehehehehe)

    Catatan: Pertimbangkan unsur legalitas & kesopanan saat anda melakukan pengambilan feed dan menampilannya seolah itu adalah milik anda!

Tuesday, January 9, 2007

SDLC

Website, menjadi barang yang paling menarik sejak kehadiran internet (diluar Chatting tentunya :-)). Apakah Website itu? ada banyak definisi tentangnya, yang jelas website adalah sebuah rumah di internet, sebuah media promosi elektronik, sebuah pusat layanan informasi non-stop 24 jam, lebih jauh dengan adanya aplikasi Virtual Office di dalamnya diharapkan proses kerja yang menyangkut pengiriman & pelaporan dokumen serta proses komunikasi berjalan lebih lancar karenanya.

Ingin memiliki website? buat sebagia orang : "Ga usah lah, buat apa?", buat sebagian lagi: "Kita harus punya agar image kita menjadi lebih baik!", buat sebagian orang lagi: "Dijaman seperti sekarang, jika kita tidak mempunyai nya, maka sama artinya dengan ketinggalan kereta!".

Buat orang yang ingin mememilikinya, ada beberapa tahapan yang harus dilalui saat membangun sebuah website, sebab pada dasarnya sebuah website adalah sebuah sistem software, jadi proses pengembangannya dijamin akan selalu terikat pada apayang dinamakan SDLC. SDLC adalah System Development Life Cycle, yang sederhananya adalah tahapan - tahapan pengembangan sistem. apa saja tahapannya?
  1. Identification, yaitu proses mengidentifikasi kebutuhan! apa saja yang diinginkan dengan memiliki sebuah website? tentunya hal ini berkaitan dengan fasilitas - fasilitas yang ada ddalam website yang akan dibangun itu sendiri.
  2. Analysis, proses menganalisa kebutuhan, proses menganalisa fasilitas - fasilitas apa saja yang diinginkan dalam web yang akan dibangun tersebut, berdasarkan proses Identification.
  3. Design, yaitu proses perancangan sistem yang akan dibangun baik itu dari sisi desain layout atau tampilan (nilai artistik & estetika nya) ataupun dari sisi teknis seperti database dan aplikasi atau fasilitas yang akan menjadi bagiannya, berdasarkan hasil analisa sebelumnya.
  4. Implementation, yaitu proses development, proses meng-implemntasi design yang telah dibuat.
  5. Testing & Documentation, adalah proses penge-test-an hasil development dan proses mendokumentasikan apa yang telah dibuat.

Jangan lupa bahwa pada saat proses testing ini, kadang kala muncul hal - hal yang tidak kita inginkan, seperti error dan lain lain, juga kadang ada permintaan untuk menambah atau mengubah sesuatu! Nah proses ini akan bisa kita lalui secara baik jika kita kembali merujuk pada tahapan - tahapan pengembangan sistem diatas.

Ribet? ga juga tuch....coba aja jalanin... kadang tanpa sadar semua tahapan itu telah kita lalui.
Perlu diperhatikan pula (khusus untuk para developer) bahwa ada kebiasaan disebagian masyarakat yang ingin membangun sebuah sistem, pada awalnya mereka tidak punya konsep akan seperti apa sistem yang akan dibangun tersebut, mereka hanya tahu, saya ingin ada A disana, saya ingin B bisa jalan disana, ketika ditanya konsep nya secara komprehensif, yang ada malah bingung! tetapi setelah sistem itu jadi, nah mulailah... saya pingin si A ini bisa jungkir balik! saya pingin B bisa melompat, saya ingin ada C, D, E, F, G, H sebab ini penting! Buruknya lagi, setelah berbagai fasilitas dibuat, "Gw Ga Bisa Makenya!".

Dengan tetap berpegang pada SDLC, mudah - mudahan semua masalah dalam pembangunan sistem (terutama sistem web) tersebut bisa diatasi dengan baik! Amien.